Rabu, 25 Desember 2013

Windows Phone Merajai Pasar Sejumlah Negara




Di balik kekuatan Android dan iOS sebagai sistem operasi mobile yang bertengger di posisi pertama dan kedua sebagai platform mobile terbesar di dunia, ada Windows Phone OS yang rupanya berada di peringkat ketiga siap menembus pamor kedua OS terkemuka itu di beberapa pasar. Buktinya, sistem operasi besutan Microsoft tersebut menunjukkan pertumbuhan market share yang mulai menguat di sejumlah negara.
Salah satu contohnya, kini Windows Phone terus memperluas dominasinya di Italia. Di bulan November 2013, Windows Phone memegang market share 15.6% dari penjualan smartphone, mengalahkan iOS yang hanya mengantongi 10.6% dari pasar.
Dibalik kekuatan Android dan iOS sebagai sistem operasi mobile yang bertengger di posisi pertama dan kedua sebagai platform mobile terbesar di dunia, ada Windows Phone OS yang rupanya berada di peringkat ketiga siap menembus pamor kedua OS terkemuka itu di beberapa pasar. Buktinya, sistem operasi besutan Microsoft tersebut menunjukkan pertumbuhan market share yang mulai menguat di sejumlah negara.
Salah satu contohnya, kini Windows Phone terus memperluas dominasinya di Italia. Di bulan November 2013, Windows Phone memegang market share 15.6% dari penjualan smartphone, mengalahkan iOS yang hanya mengantongi 10.6% dari pasar.
Kekuatan Windows Phone bukan hanya di Italia saja, melainkan juga merambah Amerika Serikat dan Jerman. Di kedua negara itu, Windows Phone tetap stabil dengan perolehan prosentase sekitar 4.6% di AS dan 5.6% untuk Jerman.
Namun disayangkan, hasil sebaliknya terjadi di Inggris dan Cina. Pangsa pasar di kedua negara tersebut menurun. Di Inggris, pangsa pasar Windows Phone melemah sebesar satu persen, sedangkan di Cina malah turun hingga 2.6% untuk saat ini.
Memang tidak dipungkiri Android masih tetap mendominasi pasar smartphone di dunia. Platform mobile buatan Google itu tetap kokoh di perangkat genggam penggunanya, kecuali untuk pasar modern seperti Jepang dan AS, di mana iOS masih cukup merajai, apalagi menjelang libur Natal dan tahun baru 2014, penjualan iPhone 5s dan 5c diramalkan bakal makin meningkat.

Empat Cara Mendorong Remaja Lebih Kreatif


Remaja adalah usia dimana seseorang paling rentan dipengaruhi perkembangannya. Pada momen ini pula, remaja sibuk mencari identitas dan pemahaman tentang diri sendiri.

"Masa remaja merupakan masa dimana mereka banyak mencoba hal baaru dan menjajal setiap pilihan dalam semua aspek kehidupannyaa," ujar Psikolog Anak dan Keluarga, Vera Itabiliana, K. Hadiwidjojo saat ditemui di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat.

Selain itu, tantangan remaja bukan hanya berupa menjalankan tuntutan dari orangtua dan sekolah semata, tapi juga mencari cara bagaimana menjadi seorang yang mampu mengembangkan kreatifitas. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendorong anak remaja lebih kreatif.

- Out of the box

Ini adalah salah satu langkah melakukan sesuatu yang tidak dilakukan orang pada umumnya. Menurut Vera, untuk memulainya, diperlukan keberanian. Pasalnya ini merupakan bentuk 'pemaksaan' untuk berpikir.

"Dapat dimulai dengan cara mudah, misal dengan mencatat kelebihan atau kegiatan positif yang dilakukan. Dengan demikian, potensi dalam diri akan terlihat," katanya.

- Unexpected

Untuk menjadi seorang yang kreatif, sesekali remaja boleh mengharapkan atau memimpikan sesuatu hal yang tak terduga di luar rutinitas. Salah satunya bisa dengan membantu mengajarkan teman mengenai materi pelajaran yang belum dipahami.


- Surprising

Setelah mengharapkan sesuatu di luar dugaan orang lain, ada baiknya si anak dapat memberikan kejutan untuk orang lain. Keluarkan semua daya cipta yang ada untuk kemudian diberikan pada orang lain. Misal, dengan mengajarkan anak membuat sebuah karya sendiri. Dapat diberikan ketika hari ibu atau sebagai hadiah ulang tahun bagi keluarga.

- Spontan

Menurut Vera, untuk melakukan hal ini, seorang remaja membutuhkan keberanian ekstra. Namun mereka bisa memulainya dengan cara mudah, yakni melakukan hal positif secara spontan. Menurut Raditya Dika, penulis sekaligus creativepreneur, ketika telah melakukan sesuatu yang disenangi, maka dirinya akan terus melakukannya walau tanpa dibayar dan bahkan diperintah.

BEBERAPA PRODUK INDONESIA YANG MENDUNIA


Tugas Softskill Bahasa Indonesia
Nama : Dika Aryani
NPM  : 22211075
Kelas : 3EB10

1. Aqua (air minum dalam kemasan)

 
imej nya yang dekat dengan sumber alami dan dekat dengan masyarakat membuat produk air minum dalam kemasan, Aqua menjadi merek generik. Tak hanya itu, hadirnya produk ini memiliki sejarah yang panjang.
Aqua didirikan oleh Bapak Tirto Utomo, warga asli Wonosobo. Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang Pioneer maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis AMDK di Indonesia.

Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina di awal tahun 1970-an. Ketika beliau sedang kedatangan tamu dan menjamunya, sang tamu tiba - tiba terkena sakit diare karena air yang diminumnya tidak cocok dengannya. Dari sanalah, muncul ide untuk mendirikan pabrik pembuatan air minum dalam kemasan.

2. Indomie (mie instant)


Ini ceritaku... Apa ceritamu? , Indoomiee.. Seleraku... pernah dengar tagline itu di TV?. ya, Indomie merupakan makanan instant berbentuk mie yang dapat di buat oleh siapa saja. Bahkan, dijadikan menu utama di warung - warung makan sederhana di Indonesia. kebanyakan dari mereka menyiapkannya dengan telur setengah matang.

Indomie mulai masuk pasar pada tahun 1982. Sejak dari itu permintaan pun banyak datang dari belahan dunia. Ini tidak berlebihan, Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur tengah bahkan China pun tertarik mencicipi produk ini.

Konon, di Nigeria Indomie dijadikan makanan pokok warganya. Tidak percaya?

Penyanyi Rap J20 pun menciptakan lagu untuk makanan ini.


3. Baygon (obat pembasmi serangga di rumah)


"ada kecoa tuh, sana ambil baygon!" perintah seorang ibu pada anaknya. Tapi ternyata sang anak justru membawakan ibunya obat serangga merek lain. Kenapa bisa begitu? karena merek Baygon sudah terlampau terkenal.

Pestisida hijau ini di produksi salah satu pabrik kimia Jerman pada tahun 1975. kemudian pada tahun 2003, merek Baygon dibeli oleh S. C. Johnson & Son.

Hingga kini, Baygon telah memproduksi lebih puluhan varian obat anti serangga.

4. Teh Botol "Sosro" (minuman teh)

Mungkin memang karena dari sejarahnya, merek Teh Botol Sosro begitu terkenal. Sama seperti Aqua diatas,
teh dalam botol yang di produksi PT Sinar Sosro ini. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo. Pertama kali setelah di produksi di daerah Slawi, Jawa Tengah teh ini masih berbentuk teh kering yang di beri nama Teh Cap Botol dan daerah pemasarannya pun masih sekitar Jawa Tengah.

Singkat cerita, teh dibawa ke Jakarta dengan metode "cicip rasa" atau product sampling di beberapa pasar. Teh kering tersebut, diseduh dan dibagikan ke masyarakat saat itu juga. Namun, cara ini kurang berhasil karena ternyata tehnya terlalu panas.

Tidak habis akal, cara kedua pun dilakukan. Teh di masak dari tempat produksi dan dibawa ke Jakarta dengan wadah panci. Tapi sayangnya, teh tumpah selama perjalanan.

Akhirnya ide cemerlang pun muncul, teh tadi di masak dan dimasukkan kedalam botol bening yang telah dibersihkan. Dari sanalah Teh Botol Sosro lahir. Orang lebih mengenalnya dengan "Teh botol" Saja. namun, produk yang diberikan adalah Teh Botol Sosro yang amat legendaris ini. Padahal, banyak produk teh sejenis.

5. Betadine (Obat antiseptic pereda luka)

Sering luka? Anda pasti kenal merek ini. Produk botol kecil ini sering ditemui di kotak - kotak obat di rumah maupun di tempat lain. Orang lebih sering menyebutnya "Obat merah" dan yang di ambil pastilah Betadine.



6.  Pampers (popok bayi)
"adeee... sini pake dulu pampers nya" .. sang Ibu memanggil anak balitanya yang baru belajar berjalan. Anehnya, yang dipakaikan oleh Ibunya adalah merek yang lain namun tetap produk popok. Mungkin karena terkenalnya merek Pampers, maka Ibu - ibu di Indonesia sering membeli produk dan sering juga menyebut produk ini meski yang di beli bukan merek Pampers.

7. Stabillo (Alat tulis)


Anak sekolah sering menggunakan ini untuk memberi warna pada catatan mereka. Berbagai merek pun tercipta dari produk ini. Tapi yang lebih diingat oleh masyarakat kebanyakan adalah merek Stabilo yang ternyata nama panjangnya adalah Stabilo Boss.

Alasan utama merek Stabilo Boss terkenal sebagai merek generik karena seringnya merek ini disebut oleh masyarakat khususnya pelajar.

8.Odol (pasta gigi)


Sering kali jika kita sedang mandi dan ingin menyikat gigi, yang kita ambil pasti ODOL bukan pasta gigi. Kata "odol" sering sekali menjadi perwakilan kata untuk produk pasta gigi (kecuali jika Anda menggunakannya untuk penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, Anda pasti menyebutnya pasta gigi dan bukan odol).


9. Levi's (celana panjang)

Jasa penjahit Levi's keliling selalu memasang kalimat "Vermak Levi's". Rasanya, jarang ditemui "Vermak Celana panjang". Celana ini dulunya digunakan oleh para pekerja tambang dan mengalami perkembangan pesat hingga sekarang.

Masuk ke Indonesia tahun 1980-an, celana Levi's menjadi merek yang sangat terkenal hingga kini.
Padahal, odol saja sudah nama merek terkenal dari pasta gigi. Dengan sejarah yang panjang, dan penyebutan yang turun temurun, Odol tak hanya jadi nama merek generik namun juga menjadi pembuat sejarah dari terciptanya pasta gigi



AUDIT FORENSIK


Tugas Softskill Bahasa Indonesia
Nama : Dika Aryani
NPM  : 22211075
Kelas : 3EB10
 
Audit Forensik terdiri dari dua kata, yaitu audit dan forensik. Audit adalah tindakan untuk membandingkan kesesuaian antara kondisi dan kriteria. Sementara forensik adalah segala hal yang bisa diperdebatkan di muka hukum / pengadilan.
Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), forensic accounting / auditing merujuk kepada fraud examination. Dengan kata lain keduanya merupakan hal yang sama, yaitu:
“Forensic accounting is the application of accounting, auditing, and investigative skills to provide quantitative  financial information about matters before the courts.”
Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief dari Journal of Forensic Accounting (JFA) “Akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat (cocok) untuk tujuan hukum. Artinya, akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan judicial atau administratif”.
Dengan demikian, audit forensik bisa didefinisikan sebagai tindakan menganalisa dan membandingkan antara kondisi di lapangan dengan kriteria, untuk menghasilkan informasi atau bukti kuantitatif yang bisa digunakan di muka pengadilan.
Karena sifat dasar dari audit forensik yang berfungsi untuk memberikan bukti di muka pengadilan, maka fungsi utama dari audit forensik adalah untuk melakukan audit investigasi terhadap tindak kriminal dan untuk memberikan keterangan saksi ahli (litigation support) di pengadilan.
Audit Forensik dapat bersifat proaktif maupun reaktif. Proaktif artinya audit forensik digunakan untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan risiko terjadinya fraud atau kecurangan. Sementara itu, reaktif artinya audit akan dilakukan ketika ada indikasi (bukti) awal terjadinya fraud. Audit tersebut akan menghasilkan “red flag” atau sinyal atas ketidakberesan. Dalam hal ini, audit forensik yang lebih mendalam dan investigatif akan dilakukan.

Perbandingan antara Audit Forensik dengan Audit Tradisional (Keuangan)

Audit Tradisional
Audit Forensik
Waktu
Berulang
Tidak berulang
Lingkup
Laporan Keuangan secara umum
Spesifik
Hasil
Opini
Membuktikan fraud (kecurangan)
Hubungan
Non-Adversarial
Adversarial (Perseteruan hukum)
Metodologi
Teknik Audit
Eksaminasi
Standar
Standar Audit
Standar Audit dan Hukum Positif
Praduga
Professional Scepticism
Bukti awal
Perbedaan yang paling teknis antara Audit Forensik dan Audit Tradisional adalah pada masalah metodologi. Dalam Audit Tradisional, mungkin dikenal ada beberapa teknik audit yang digunakan. Teknik-teknik tersebut antara lain adalah prosedur analitis, analisa dokumen, observasi fisik, konfirmasi, review, dan sebagainya. Namun, dalam Audit Forensik, teknik yang digunakan sangatlah kompleks.
Teknik-teknik yang digunakan dalam audit forensik sudah menjurus secara
 spesifik untuk menemukan adanya fraud. Teknik-teknik tersebut banyak yang bersifat mendeteksi fraud secara lebih mendalam dan bahkan hingga ke level mencari tahu siapa pelaku fraud. Oleh karena itu jangan heran bila teknik audit forensik mirip teknik yang digunakan detektif untuk menemukan pelaku tindak kriminal. Teknik-teknik yang digunakan antara lain adalah metode kekayaan bersih, penelusuran jejak uang / aset, deteksi pencucian uang, analisa tanda tangan, analisa kamera tersembunyi (surveillance), wawancara mendalam, digital forensic, dan sebagainya.
Praktik Ilmu Audit Forensik
Penilaian risiko fraud
Penilaian risiko terjadinya fraud atau kecurangan adalah penggunaan ilmu audit forensik yang paling luas. Dalam praktiknya, hal ini juga digunakan dalam perusahaan-perusahaan swasta untuk menyusun sistem pengendalian intern yang memadai. Dengan dinilainya risiko terjadinya fraud, maka perusahaan untuk selanjutnya bisa menyusun sistem yang bisa menutup celah-celah yang memungkinkan terjadinya fraud tersebut.
Deteksi dan investigasi fraud
Dalam hal ini, audit forensik digunakan untuk mendeteksi dan membuktikan adanya fraud dan mendeteksi pelakunya. Dengan demikian, pelaku bisa ditindak secara hukum yang berlaku. Jenis-jenis fraud yang biasanya ditangani adalah korupsi, pencucian uang, penghindaran pajak, illegal logging, dan sebagainya.
Deteksi kerugian keuangan
Audit forensik juga bisa digunakan untuk mendeteksi dan menghitung kerugian keuangan negara yang disebabkan tindakan fraud.
Kesaksian ahli (Litigation Support)
Seorang auditor forensik bisa menjadi saksi ahli di pengadilan. Auditor Forensik yang berperan sebagai saksi ahli bertugas memaparkan temuan-temuannya terkait kasus yang dihadapi. Tentunya hal ini dilakukan setelah auditor menganalisa kasus  dan data-data pendukung untuk bisa memberikan penjelasan di muka pengadilan.
Uji Tuntas (Due diligence)
Uji tuntas atau Due diligence adalah istilah yang digunakan untuk penyelidikan guna penilaian kinerja perusahaan atau seseorang , ataupun kinerja dari suatu kegiatan guna memenuhi standar baku yang ditetapkan. Uji tuntas ini biasanya digunakan untuk menilai kepatuhan terhadap hukum atau peraturan.

Dalam praktik di Indonesia, audit forensik hanya dilakukan oleh auditor BPK, BPKP, dan KPK (yang merupakan lembaga pemerintah) yang memiliki sertifikat CFE (Certified Fraud Examiners). Sebab, hingga saat ini belum ada sertifikat legal untuk audit forensik dalam lingkungan publik. Oleh karena itu, ilmu audit forensik dalam penerapannya di Indonesia hanya digunakan untuk deteksi dan investigasi fraud, deteksi kerugian keuangan, serta untuk menjadi saksi ahli di pengadilan. Sementara itu, penggunaan ilmu audit forensik dalam mendeteksi risiko fraud dan uji tuntas dalam perusahaan swasta, belum dipraktikan di Indonesia.
Penggunaan audit forensik oleh BPK maupun KPK ini ternyata terbukti memberi hasil yang luar biasa positif. Terbukti banyaknya kasus korupsi yang terungkap oleh BPK maupun KPK. Tentunya kita masih ingat kasus BLBI yang diungkap BPK. BPK mampu mengungkap penyimpangan BLBI sebesar Rp84,8 Trilyun atau 59% dari total BLBI sebesar Rp144,5 Trilyun. Temuan tersebut berimbas pada diadilinya beberapa mantan petinggi bank swasta nasional. Selain itu juga ada audit investigatif dan forensik terhadap Bail out Bank Century yang dilakukan BPK meskipun memberikan hasil yang kurang maksimal karena faktor politis yang sedemikian kental dalam kasus tersebut.
Gambaran Proses Audit Forensik
Identifikasi masalah
Dalam tahap ini, auditor melakukan pemahaman awal terhadap kasus yang hendak diungkap. Pemahaman awal ini berguna untuk mempertajam analisa dan spesifikasi ruang lingkup sehingga audit bisa dilakukan secara tepat sasaran.
Pembicaraan dengan klien
Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pembahasan bersama klien terkait lingkup, kriteria, metodologi audit, limitasi, jangka waktu, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk membangun kesepahaman antara auditor dan klien terhadap penugasan audit.
Pemeriksaan pendahuluan
Dalam tahap ini, auditor melakukan pengumpulan data awal dan menganalisanya. Hasil pemeriksaan pendahulusan bisa dituangkan menggunakan matriks 5W + 2H (who, what, where, when, why, how, and how much). Investigasi dilakukan apabila sudah terpenuhi minimal 4W + 1H (who, what, where, when, and how much). Intinya, dalam proses ini auditor akan menentukan apakah investigasi lebih lanjut diperlukan atau tidak.
Pengembangan rencana pemeriksaan
Dalam tahap ini, auditor akan menyusun dokumentasi kasus yang dihadapi, tujuan audit, prosedur pelaksanaan audit, serta tugas setiap individu dalam tim. Setelah diadministrasikan, maka akan dihasilkan konsep temuan. Konsep temuan ini kemudian akan dikomunikasikan bersama tim audit serta klien.
Pemeriksaan lanjutan
Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pengumpulan bukti serta melakukan analisa atasnya. Dalam tahap ini lah audit sebenarnya dijalankan. Auditor akan menjalankan teknik-teknik auditnya guna mengidentifikasi secara meyakinkan adanya fraud dan pelaku fraud tersebut.
Penyusunan Laporan
Pada tahap akhir ini, auditor melakukan penyusunan laporan hasil audit forensik. Dalam laporan ini setidaknya ada 3 poin yang harus diungkapkan. Poin-poin tersebut antara lain adalah:
  1. Kondisi, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi di lapangan.
  2. Kriteria, yaitu standar yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, jika kondisi tidak sesuai dengan kriteria maka hal tersebut disebut sebagai temuan.
  3. Simpulan, yaitu berisi kesimpulan atas audit yang telah dilakukan. Biasanya mencakup sebab fraud, kondisi fraud, serta penjelasan detail mengenai fraud tersebut.