Jumat, 14 Desember 2012

JURNAL EKONOMI KOPERASI 1 (4)



Review
 
KOPERASI SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASI KEUANGAN UNTUK PEMBIAYAAN USAHA MIKRO DI PEDESAAN DALAM RANGK A MENDUKUNG UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008
  
*) Peneliti pada Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
 
Oleh
Achmad H. Gopar*)


 1V.       Pengalaman Filipina, Portugal dan Amerika Serikat
                       
            Sebagai perbandingan pembahasan pembangunan sistem keuangan koperasi di indonesia,berikut akan diulas peranan LIK dalam pembangunan terutama di pedesaan di Filipina,Portugal, dan Amerika Serikat(AS). Ulasan ini sangat penting untuk menunjukan peran yang dapat diemban oleh koperasi dalam pembangunan koperasi di indonesia. Seperti negara berkembang lainya, pemerintah filipina dan portugal juga melaksanakan upaya-upaya membangun pedesaanya. Keduanya sama-sama membangun lembaga-lembaga keuangan untuk memenuhi permintaan para nasabahnya/petani kecil akan jasa keuangan di pedesaan.

  1. Filipina
           
            di Filipina sejumlah besar bank unit desa telah dibangun selama dua dekade terkahir. Di lain pihak Portugal membangun Koperasi Kredit Kerjasama Peranian (selanjutnya akan disingkat dengan CCAM sesuai dengan bahasa portugis Caixas de Credito Agricola Mutno), semacam koperasi simpan pinjam, untuk beroperasi pada setting yang mirip yaitu suatu distrik pedesaan atau pendukuhan (conselhos).untuk memacu pembangunan, Filipina juga mengikuti jejak negara-negara berkembang lainya. Di Filipina pembangunan sektor pedesaan merupakan prioritas utama. Khususnya beras, dianggap sangat essensial bagi pembangunan ekonomi.
                       
            Pada tahun 1961 pemerintah mulai bekerja serius mencapai swamsembada produksi beras melalui kebijaksanaan revolusi hijau. Pada tahun 1966 pemerintah marcos memperkenalkan program empat-tahunan swamsembada beras. Pada tahun 1973 pemerintah memperkenalkan lagi program baru yang diberi nama Masagama-99(M-99). Menggunakan sekitar 6000 teknisi, dana jutaan peso, sejumlah besar subsudi pupuk, kebijaksanaan harga dan irigasi,M-99 merupakan program penignkatan produksi yang paling ambisius di Filipina.target pangan memang tercapai misalkan periode 1973-1979 tambahan produksi padi mencapai 5,3jutametrik ton, ekuivalen dengan 3,2 juta metrik ton beras. Untuk musim tanam periode 1973-1980 perkiraan biaya yang telah dikeluarkan pemerintah adalah sekitar p 2,1 miliyar.
                       
            Pemerintah menggunakan pola kredit supervisi untuk mempromosikan program M-99 dan kredit supervisi lainya yang menjamur kemudian. Sumber- sumber dana ini menimbulkan dampak Spill-Over serius dan negatif terhadap pasar keuangan dipedesaan. Bank desa nyatanya hanya merupakan saluran dari pemerintah untuk mentrasnfer kredit murah, dan hanya memberikan kesempatan sangat terbatas untuk menunjukan fungsi rill dari perbankan, seperti diversitifikasi portofolio, menyebarkan resiko, dan intermediasi keuangan. Kredit murah dan pentargetan pinjaman menyebabkan kelebihan permintaan terhadap institusional. Hasilnya adalah penjatahan kredit karena bank menjadi lebih selektif dalam memberikan kredit. Dampak crowding out ini melemparkan para petani kecil ke genggaman pasar kredit informal, satu-satunya sumber kredit yang tersedia untuk mereka.

            Para petani kecil yang sebenarnya mampu menyerap sekitar 73% dari seluruh kredit hanya menikmati sekitar 32% dari jumlah kredit yang disalurkan. Sistem koperasi kelihatanya merupakan siatem yang dinilai sangat rendah diantara berbagai sistem organisasi keuangan yang ada dinegeri ini. Banyak bukti- bukti yang menunjukan betapa pentingnya peranan koperasi dalam sistem keuangan secara keseluruhan.

\

            2.Portugal

            CCAM di Portugal mempunyai sejarah yang lebih panjang daripada bank desa di Filipina. Namun demikian kerangka kelembagaan dan penyediaan kredit pertanian di Portugal mengalami perubahan yang dramatis pada tahun 1980an. Namun pada tahun 1980 skenario ini berubah kedalam bentuk desentralisasi ke dalam jaringan ekstensif CCAM. Aktivitas kredit di pasar keuangan portugal masa pertama tahun 1980 telah terjadi penurunan yang tajam baik kredit pertanian maupun kredit bukan  pertanian pada periode 1980-1985.

            Pada periode 1984-1985 hingga saat ini, CCAM maju lagi ke fase berikutnya dari evolusi mereka, dimana mobilisasi tabungan lokal menjadi lebih terlihat lagi sebagai sumberdana utama dan dana likuiditas pusat (Caixa Central) didirikan untuk bertindak sebagai clearinghouse dari jaringan nasional CCAM. Hasilnya menjelang pertengahan 1980an pasar keuangan pedesaan telah dilayani oleh lembaga perantara keuangan yang lebih sehat dan lebih kompetitif daripada yang ditunjukan pada akhir 1970an. Selain kebijaksanaan liberalisasi ekonomi portugal pada era 1980an, pengendalian harga komoditi pertanian juga membatasi nilai tukar produk pertanian untuk masa itu. Pada masa yang sama turunya permintaan pasar yang diakibatkan resesi awal 1980an untuk meningkatkan risiko investasi pertanian. Akibatnya, jaringan bank komersial mulai menjatahi nasabah kecil dan riskan tersebut dari portofolio mereka. CCAM secara kurang pas mewarisi pangsa yang lebih besar dari portofolio pertanian dalam ekonomi portugal.

            CCAM berhubungan erat dengan tiga lembaga keuangan di portugal. Bank sentral bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan dan mengaudit rekening mereka. Namun demikian sebenarnya keunggulan kompetitif ini tidaklah terlalu banyak artinya karena CCAM diharuskan pula untuk memberikan kontribusinya sebagai cadangan pada dana umum (general fund) Caixa Sentral yang besarnya sama dengan persyaratan cadangan minimum yang harus disediakan oleh bank komersial. Sejak dibentuknya Caixa Central pada tahun 1984, sebanyak 190 CCAM telah menjadi anggotanya. Dengan tidak adanya outlet yang boleh menjadi clearinghouse untuk mereka maka CCAM tidak mempunyai pilihan lain kecuali bergabung dengan Caixa Central.

            Lembaga ketiga yang berkaitan dengan CCAM adalah FENACAM. Ini adalah federasi tingkat nasional dari CCAM yang bertindak sebagai organisasi pelobby (lobbying organization) bagi anggotanya secara nasional. FENACAM juga menawarkan bantuan teknis profesional dan pelayanan audit untuk anggotanya. Selain itu FENACAM membangun sistem informasi terpadu pada jaringan kerja antar CCAM dan memberikan pelayanan lainya seperti checkbook,kalender, dan lain sebagainya. Koperasi anggotanya menyumbangkan 2% SHUnya intuk mendukung FENACAM. FENACAM juga adalah pemegang saham pada Caixa Central bersama-sama dengan anggota CCAM lainya. CCAM telah berhasil meningkatkan posisi otonomi keuanganya dan telah berhasil menjadi penyuplai terbesar untuk kredit mikro pertanian di negerinya.


            3.Amerika Serikat

            Petani dan peternak di AS mendapatkan lebih daripada segitiga kebutuhan finansialnya dari Sistem Kredit Usaha Tani ( Farm Credit System = FCS ), sebuah lembaga keuangan berbentuk koperasi yang dibentuk, dimiliki dan dikontrol oleh para nasabahnya sendiri, yaitu petani dan peternak tadi. Koperasi Pemasaran, Koperasi Penyedia sarana usaha tani, dan koperasi jasa mendapatkan sekitar 65% dari dana eksternal yang mereka butuhkan dipinjam dari FCS. Nasabah lainya termasuk nelayan, penduduk desa yang bukan petani dan pengusaha yang melayani kebutuhan usaha tani
            Menjelang pertengahan tahun 1970an nasabah FCS ini setiap tahunya meminjam sekitar US$30 Miliyar darinya. FCS diorganisasikan berdasarkan distrik. Setiap 12 buah listrik mempunyai sebuah Federal Land Bank ( FLB ), sebuah Federal Intermediate Credit Bank (FICB), dan sebuah Bank for cooperative (BC) yang beroperasi dibawah satu payung pengurus ( Board of Director) pembuat kebijaksanaan, yang lebih dikenal sebagai Dewan Direktur FCS (BDFCS) untuk daerah tersebut . Selanjutnya, sebuah BC Pusat, yang dimiliki oleh BC Distrik, berlokasi di Denver, Colorado. Dewan direkturnya terdiri dari 12 orang wakil dari ( BDFCS ), ditambah seorang direktur yang diangkat oleh Gubernur FCA ( Farm Credit Administraion) dengan persetujuan dari ( BDFCS) federal.
                       
            FLB membuat pinjaman hipotek jangka panjang melalui lebih dari 500 koperasi FLB lokal. FICB juga menyediakan dana pinjaman untuk lebih dari 400 koperasi kredit produksi lokal.bank ini menyediakan dana untuk pinjaman usaha tani kepada sekitar 100 LIK lainya, termasuk perusahaan kredit pertanian dan bank komersial. BC menyediakan pembiayaan untuk fasilitas dan pinjaman operasional kepada lebih dari 3000 koperasi pemasaran, koperasi penyedia sarana pertanian, dan koperasi jasa lainya yang memiliki BC. FCS dibimbing dan dibina oleh FCA, sebuah badan pemerintah yang indenpenden yang perongkosanya dibiayai oleh bank dan koperasi anggota FCS. Kebijaksanaan FCA dibuat oleh 13 anggota pengurus FCS federal. Pengurus ini juga mengangkat Gubernur FCA yang merupakan kepala administrasi. Anggota pengurus diangkat oleh presiden, dengan persetujuan senat.

            Sejumlah 37 buah bank FCS pada pertengahan tahun 1970an mendirikan Farmbank Services di Denver, Colorado. Organisasi ini mengoperasikan Farmbank Information and Research Service dan juga memberikan pelayanan pada bidang-bidang seperti latihan manajemen dan hubungan masyarakat bila bank-bank tersebut melihat bahwa tahapan tertentu dari program tersebut akan lebih efektif dan efisien bila dilaksanakan secara terpadu disana daripada bila dilaksanakan dengan basis lokal atau distrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar