Jumat, 14 Desember 2012

JURNAL EKONOMI KOPERASI 4 (1)



Review
 
IMPLEMENTASI STRATEGI MELALUI PENYUSUNAN PROGRAM, PARTISIPASI ANGGARAN DAN PROSEDUR TERHADAP KINERJA KOPERASI DI KOTA PALU

Oleh:
 Husnah

Abstrak
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyusunan program, partisipasi anggaran dan prosedur terhadap kinerja koperasi di kota Palu.
Penelitian dilakukan terhadap lembaga koperasi yang berada diwilayah kota Palu dan masih aktif sebanyak 61 koperasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan keuangan koperasi, artikel dan literature yang mendukung. Selanjutnya analisis data dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling).
Hasil pengujian menunjukan bahwa penyusunan program (X1) tidak berpengaruh terhadap kinerja, partisipasi anggaran (X2) berpengaruh terhadap kinerja dan prosedur (X3) berpengaruh terhadap kinerja. Pengaruh variable yang dominan terhadap kinerja koperasi adalah variable prosedur.

Kata kunci: Penyusunan Program, Partisipasi Anggaran, Prosedur dan Koperasi.


I. Pendahuluan

Tugas untuk melakukan evaluasi kinerja manajerial merupakan fungsi yang penting dalam suatu organisasi. Penyusunan Program dan mengembangkan sistem anggaran merupakan langkah kritis dalam perencanaan kegiatan organisasi, baik organisasi perusahaan, sosial, pemerintah maupun dalam skala individu (Hasyim, 2001). Berdasarkan teori tersebut dan dihubungkan dengan fenomena yang sekarang dihadapi oleh Koperasi di palu yaitu pada tahun 2007 pencapaian pertumbuhan Koperasi hanya 87 unit atau sebesar 34,8 % dari target 250 unit dan masih adanya dana yang belum dapat dikembalikan sebesar Rp. 600 juta. Hal ini berdampak terhadap target pemerintah pusat khususnya untuk provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sampai pada tahun 2009 tingkat pertumbuhan Koperasi sebesar 60.000 unit. Menurut Abidin Husain (Mercusuar, 23/2/2008) dan H. Yunus Marjun, Anggota Komosi II DPRD Sulteng (Mercusuar, 19/2/2008) mengatakan bahwa keberhasilan Perindakop bukan hanya tehadap pertumbuhan kuantitas Koperasi di Sulteng tapi lebih berpangkal pada bagaimana memaksimalkan pengelolaan system
 manajerial Koperasi. Pengamatan mereka berdasarkan pada fenomena dasar yang dihadapi setiap Koperasi mengenai lemahnya membuat bisnis plan (pengamatan terhadap potensi), perubahan pengurus internal, penyalagunaan dana, dan tidak meratanya klasifikasi pembentukan Koperasi sesuai dengan potensi daerah. Seiring dengan fenomena diatas maka menurut M. Rawan Raharjo (2002) bahwa dalam berbagai survey yang dilakukan, ditemukan persepsi industri kecil dan Koperasi mengenai masalah utama yang dihadapi, yaitu modal. Kemudiaan masalah ini dijawab dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/2/PBI/2001 (2002) tentang peningkatan pemberian dana kredit usaha kecil dan Koperasi, yang mengindikasikan bahwa peluang mendapatkan modal usaha sangat besar. Bila kesempatan ini dapat digunakan semaksimal mungkin maka tingkat penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Tengah akan meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar