Jumat, 14 Desember 2012

JURNAL EKONOMI KOPERASI 2 (5)



 Review

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOPERASI DAN USAH KECIL MENENGAH DI SULAWESI SELATAN

Oleh
Asdar Djamereng, SE.,MM. Dkk. *)


V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi sebagai berikut :
a.       Secara umum hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan yang selama ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM di tingkat Provinsi, Kota, serta tingkat Kabupaten memberikan dampak yang cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden yang pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan khususnya yang tersebar di kota Makasar  dan Pare-pare serta Kabupaten Pangkep,Bulukumba, Sinjai, Bone, Palopo.
b.      Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dominan pernah di ikuti oleh pengurus maupun pengelola koperasi tersebut adalah ; pelatihan administrasi akuntansi dan pelaporan keuangan, sedangkan pelatihan lainnya meliputi ; Kewirausahaan. Manajemen Komputer,Manajemen Perbankan, serta penyusunan studi kelayakan  usaha. Kegiatan diklat tersebut dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kota/Kabupaten serta Instansi/Lembaga yang terkait seperti Dekopinwil/Dekopinda,Disnaker, serta Balai Pendidikan dan latihan lainnya.
c.       Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak Dinas Koperasi dan UKM serta instansi lainnya sudah cukup relevan, bahkan masih perlu diintensifkan, terutama dari segi jangka waktu pelatihan masih perlu ditambah karena rata-rata pesarta diklat masih belum menguasai sepenuhnya materi pelatihan tersebut, sehingga dari pengamatan dilapangan menunjukan bahwa terdapat beberapa koperasi yang tiak dapat melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dengan alasan masih kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan.
d.      Kegiatan diklat yang diikuti oleh sejunlah pengurus maupun pengelola koperasi di Sulawesi Selatan secara umum memberikan dampak yang positif, hal ini dapat dilihat dari kinerja yang telah dicapai oleh masing-masing koperasi ternyata mengalami peningkatan setiap tahunnya, jika ditinjau dari segi jumlah asset dan jumlah anggota yang dimiliki
e.       Meskipun demikian masih terdapat beberapa hambatan yang dihadapi oleh koperasi tersebut, seperti kurangnya akses informasi untuk memperoleh peluang, pola kemitraan yang masih rendah, dan keterbatasan modal kerja yang melakukan ekspansi, sehingga kemampuan untuk berkembang cukup lamban, disisi lain kebutuhan akan peningkatan kesejahteraan bagi karyawan sangat mendesak dan pada akhirnya beberapa karyawan koperasi yang sudah terlatih beralih ke koperasi lain yang menjanjikan penghasilan yang lebih baik, atau bahkan ada yang justru bekerja diperusahaan swasta.
f.       Pelaksanaan Otonomi Daerah (OTODA) ternyata ,membawa pengaruh cukup besar terhadap pembinaan koperasi yang selama ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM , baik ditingkat kota maupun Kabupaten di Sulawesi Selatan, Hal ini diakibatkan karena terbatasnya anggaran pembinaan yang dialokasikan oleh pemerintah daerah, sehingga intensitas kegiatan pembinaan yang dilakukan akan mengalami hambatan dan akan berimplikasi pada menurunnya kinerja koperasi.
g.      Tingkat pendidikan masing-masing pengurus maupun pengelola koperasi diamati sudah cukup baik, karena yang mendominasi adalah sarjana sebesar 58% , program magister sebesar 6%, dan pendidikan menengah sebesar 36%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki oleh koperasi tersebut sudah cukup memadai.

Rekomendasi
Sebagaimana simpulan yang dikemukakan pada hasil penelitian ini, maka diajukan bebrapa rekomendasi menjadi rujukan bagi pihak Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, utamanya dalam menyusun rancangan program pendidikan dan pelatihan koperasi agar kegiatan tersebut lebih relevan dengan kebutuhan pengurus dan pengelola koperasi, yaitu :
1.      Hasil pengamatan menunjukan bahwa pelatihan administrasi akuntansi dan pelaporan keuangan masih menjadi perioritas utama untuk dilaksanakan khususnya bagi koperasi yang bergerak simpan pinjam , baik yang bersifat sistem konvensional maupun sistem bagi hasil (syariah). Sedangkan bagi koperasi yang bergerak disektor rill selain pelatihan administrasi akuntansi juga diperlukan pelatihan kewirausahaan dan penyusunan studi kelayakan usaha
2.      Program pendidikan dan pelatihan yang akan dilaksanakan kedepan, sedapat mungkin tetap mempertimbangkan jangka waktu yang paling efisien dan efektif, karena beberapa diklat yang pernah dilaksanakan dirasakan sangat singkat waktunya sehingga materi yang disajikan tidak sepenuhnya dapat dikuasai.
3.      Dalam rangka peningkatan kinerja koperasi , maka diperlukan adanya pembinaan secara berkesinambungandari pihak Dinas Koperasi & UKM di tingkat Provinsi, Kota, maupun tingkat Kabupaten.

1 komentar: