Minggu, 26 Januari 2014

Intensitas Banjir Sebelum dan Sesudah Jokowi menjabat


Tugas Softskill Bahasa Indonesia
Nama : Dika Aryani
Npm   : 22211075
Kelas  : 3EB10

Sebenarnya banjir adalah suatu bencana yang sudah biasa dihadapi oleh warga ibu kota Jakarta . Dan jika terjadi bencana tersebut sebetulnya kita tidak boleh asal menyalahkan Gubernur dan pemerintah harusnya kita bercermin dari sikap diri sendiri apakah kita sudah menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempat seharusnya.
Dan memang intensitas hujan akhir-akhir ini cukup besar dan merata di Jabodetabek sehingga mengakibatkan banjir di daerah-daerah tertentu terutama di Jakarta. Oleh karena itu para petinggi melakukan pertemuan diantaranya :
T Iskandar, Sekjen Kementerian PU Agus Wijanarko, Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Bupati Bogor H Rachmat Yasin, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad, dan pejabat dari Pemkot Tangerang mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah banjir dan menghasilkan tiga pendekatan, yaitu pendekatan struktural, non-struktural, dan pendekatan kepada masyarakat. Pendekatan struktural, menurut Ahmad Heryawan, dengan membangun waduk, yakni di Sukamahi di Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, satu lagi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kemudian, membuat sodetan di Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur dan ke Sungai Cisadane, revitalisasi situ-situ sebelum ke Jakarta dan normalisasi Ciliwung dan Cisadane. Ditambah juga oleh konvervasi Ciliwung-Cisadane dan lain-lain.

Adapun langkah non-struktural yaitu akan dibuat penghijauan di daerah aliran sungai, dengan memberi jarak 20 meter terhadap permukiman warga serta penertiban Sungai Ciliwung. Kemudian ketiga, pemberdayaan ekonomi masyarakat, penanganan sampah berbasis masyarakat, gerakan Ciliwung bersih, serta gerakan menanam 1 miliar pohon di daerah aliran Ciliwung dan Cisadane.
Mungkin banyak yang ingin menjatuhkan Jokowi karena saat beliau menjabat masih saja terjadi banjir yang cukup luas di berbagai daerah .
Sebenarnya Jokowi  sudah melakukan tugasnya dengan baik yang semula banjir itu terjadi di 78 titik sekarang sudah berkurang menjadi 62 titik, mungkin terdengarnyaa masih cukup banyak lokasi-lokasi yang terkena banjir tetapi untuk mengurangi itu sungguh tidak mudah. Harus ada kerja sama antara pemerintah dan para warga disekitar .
Jika pemerintah berniat untuk memindahkan beberapa pemukiman penduduk di pinggiran sungai seharusnya bisa lebih dipikirkan dan mengikutinya saja, karena tidak mungkin pemerintah berniat jahat. Itu semua pemerintah lakukan juga semata-mata untuk kepentingan bersama .

                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar