Review
EFEKTIFITAS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOPERASI DAN USAH KECIL MENENGAH DI SULAWESI SELATAN
Oleh
Asdar
Djamereng, SE.,MM. Dkk. *)
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah pelaksanaan survey dan pengumpulan data
sesuai dengan sampel yang ditetapkan dalam kegiatan penelitian ini, maka
koperasi yang menjadi objek meliputi Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Pegawai RI (KPRI), Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Simpan Pinjam (KSP),
dan Koperasi Karyawan (KOPKAR). Penetapan objek penelitian ini berdasarkan hasil
konsultasi Tim Pelaksana dengan pihak Dinas Koperasi dan UKM baik ditingkat
Kabupaten maupun Kota.
Program
Pelatihan
Berdasarkan data yang diperoleh dienam
kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang terdiri dari 79 koperasi dengan jumlah
responden sebanyak 124 responden baik pengurus maupun pengelola koperasi yang
pernah mengikuti pelatihan menunjukan
bahwa, program pelatihan yang paling sering dilaksanakan adalah program
pelatihan akuntansi keuangan KSU dan KSP/USP. Meskipun demikian masih banyak
diantaranya yang masih sering terlambat melaksanakan Rapat Anggota Tahunan
(RAT) karena pertimbangan laporan keuangan koperasi belum rambung, sehingga
harus menunda RAT tersebut. Apalagi sejak diberlakukannya otonomi daerah,
pembinaan dari dinas koperasi semakin terbatas yang dialokasikan terhadap
pembinaan kopersi di daerah.
Tingkat
Pendidikan
Dari 79 jumlah koperasi dan 124 responden sebagai
pengurus maupun pengelola yang memiliki tingkat pendidikan SMU sebanyak 28
orang (23%), Diploma 6 orang (5%), Sarjana 60 orang (48%), dan program magister
8 orang (6%). Hal ini menunjukanbahwa tingkat pendidikan rata-rata para
pengurus maupun pengelola koperasi sudah cukup memadai, yaitu sebesar 54%
sehinggal hal perlu dipertahankan dan tarus ditingkatkan.
Perkembangan
Anggota Koperasi
Berdasarkan data yang diperoleh sesuai dengan sampel
yang ditetapkan dalam kegiatan penelitian ini menunjukan bahwa, pada umumnya
perkembangan jumlah anggota koperasi mengalami peningkatan meskipun tidak
secara drastis, meskipun beberapa diantaranya juga mengalami penurunan dari
segi kuantitas. Hal ini merupakan salah satu indikator jika kepercayaan anggot
terhadap keanggotaan koperasi masih cukup tinggi, sehingga peluang ini harus
dimanfaatkan oleh pengurus maupun pengelola koperasi untuk memberikan motivasi
kepada seluruh anggota dan calon anggota kiranya dapat lebih berperan aktif
secara bersama-sama umtuk memikirkan pengembangan koperasi dimasa yang akan
datang, mengingat tingkat persaingan diantara koperasi semakin meningkat.
Kesesuaian
Pelatihan
Dari sejumlah 114 responden yang memberikasn jawaban
mengenai kesesuaian pelatihan dengan bidang kompetensi yang dibutuhkan dalam
pengelolaan koperasi menunjukan responden yang optimistik, hal ini dapat
dilihat dari jumlah responden yang menjawab sesuai ,sebesar 90 responden (79%)
dan selebihnya menjawab tidak sesuai, sedangkan ditinjau dari aspek manfaat
pelatihan tersebut 91 responden (80%) menjawab sangat bermanfaat dan selebihnya
menjawab kurang bermanfaat.
Respon
Terhadap Pelatihan
Kegiatan penelitian ini juga mengidentifikasi
bagaimana responden pengurus dan pengelola koperasi mengenai penting tidaknya
pelaksanaan pelatihan yang selama ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Sulawesi Selatan serta penyelenggara pelatihan lainnya, mengungkapkan
97 responden (85%) memberikan jawaban bahwa pelatihan tersebut sangat penting
dilaksanakan secara berkelanjutan, karena ini sangat membantu para pengurus
maupun pengelola di dalam meningkatkan kinerja koperasi.
Perkembangan
Jumlah Asset
Secara uum perkembangan asset koperasi sesuai dengan
sampel yang diteliti menunjukan peningkatab yang cukup berarti, hal ini
mengindikasikan adanya peningkatan kinerja dilihat dari pengingkatan jumlah
asset yang dimiliki. Bahkan beberapa diantaranya mengalami perkembangan yang
cukup drastis selama tiga tahun terakhir, seperti Koperasi Wanita Teratai UNM
Makasar mengalami peningkatan dari Rp 3.734.130.425.- menjadi Rp
5.414.386.500,- Koperasi Belopa di Palopo mencapai asset sebesar Rp
2.321.128.739,- . KPRI Bhakti Husada di Kabupaten Bone mencapai asset sebesar
Rp2.851.002.755,- KUD Beringin di
Kabupaten Bulukumba mencapai asset sebesar Rp 1.725.275.175,- .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar