Review
IMPLEMENTASI
STRATEGI MELALUI PENYUSUNAN PROGRAM, PARTISIPASI ANGGARAN DAN PROSEDUR TERHADAP
KINERJA KOPERASI DI KOTA PALU
Oleh:
Husnah
Abstrak
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penyusunan program, partisipasi anggaran dan prosedur terhadap kinerja
koperasi di kota Palu.
Penelitian dilakukan terhadap lembaga koperasi yang berada
diwilayah kota Palu dan masih aktif sebanyak 61 koperasi. Jenis data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan
menggunakan tehnik observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari laporan keuangan koperasi, artikel dan literature
yang mendukung. Selanjutnya analisis data dengan menggunakan SEM (Structural
Equation Modelling).
Hasil pengujian menunjukan bahwa penyusunan program (X1) tidak
berpengaruh terhadap kinerja, partisipasi anggaran (X2) berpengaruh terhadap
kinerja dan prosedur (X3) berpengaruh terhadap kinerja. Pengaruh variable yang
dominan terhadap kinerja koperasi adalah variable prosedur.
Kata kunci:
Penyusunan Program, Partisipasi Anggaran, Prosedur dan Koperasi.
I. Pendahuluan
Tugas untuk melakukan evaluasi kinerja manajerial merupakan
fungsi yang penting dalam suatu organisasi. Penyusunan Program dan
mengembangkan sistem anggaran merupakan langkah kritis dalam perencanaan
kegiatan organisasi, baik organisasi perusahaan, sosial, pemerintah maupun dalam
skala individu (Hasyim, 2001). Berdasarkan teori tersebut dan dihubungkan
dengan fenomena yang sekarang dihadapi oleh Koperasi di palu yaitu pada tahun
2007 pencapaian pertumbuhan Koperasi hanya 87 unit atau sebesar 34,8 % dari
target 250 unit dan masih adanya dana yang belum dapat dikembalikan sebesar Rp.
600 juta. Hal ini berdampak terhadap target pemerintah pusat khususnya untuk
provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sampai pada tahun 2009 tingkat pertumbuhan
Koperasi sebesar 60.000 unit. Menurut Abidin Husain (Mercusuar, 23/2/2008) dan
H. Yunus Marjun, Anggota Komosi II DPRD Sulteng (Mercusuar, 19/2/2008)
mengatakan bahwa keberhasilan Perindakop bukan hanya tehadap pertumbuhan
kuantitas Koperasi di Sulteng tapi lebih berpangkal pada bagaimana memaksimalkan
pengelolaan system
manajerial Koperasi.
Pengamatan mereka berdasarkan pada fenomena dasar yang dihadapi setiap Koperasi
mengenai lemahnya membuat bisnis plan (pengamatan terhadap potensi), perubahan
pengurus internal, penyalagunaan dana, dan tidak meratanya klasifikasi
pembentukan Koperasi sesuai dengan potensi daerah. Seiring dengan fenomena
diatas maka menurut M. Rawan Raharjo (2002) bahwa dalam berbagai survey yang
dilakukan, ditemukan persepsi industri kecil dan Koperasi mengenai masalah
utama yang dihadapi, yaitu modal. Kemudiaan masalah ini dijawab dengan
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/2/PBI/2001 (2002) tentang peningkatan
pemberian dana kredit usaha kecil dan Koperasi, yang mengindikasikan bahwa
peluang mendapatkan modal usaha sangat besar. Bila kesempatan ini dapat
digunakan semaksimal mungkin maka tingkat penyerapan tenaga kerja di Sulawesi
Tengah akan meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar