Review
EFEKTIFITAS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOPERASI DAN USAH KECIL MENENGAH DI SULAWESI SELATAN
Oleh
Asdar
Djamereng, SE.,MM. Dkk. *)
V.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam
penelitian ini, maka dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi sebagai
berikut :
a. Secara
umum hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
selama ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM di tingkat Provinsi, Kota,
serta tingkat Kabupaten memberikan dampak yang cukup signifikan, hal ini dapat
dilihat dari tanggapan responden yang pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan
khususnya yang tersebar di kota Makasar
dan Pare-pare serta Kabupaten Pangkep,Bulukumba, Sinjai, Bone, Palopo.
b. Kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang dominan pernah di ikuti oleh pengurus maupun
pengelola koperasi tersebut adalah ; pelatihan administrasi akuntansi dan
pelaporan keuangan, sedangkan pelatihan lainnya meliputi ; Kewirausahaan.
Manajemen Komputer,Manajemen Perbankan, serta penyusunan studi kelayakan usaha. Kegiatan diklat tersebut dilaksanakan
oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kota/Kabupaten serta Instansi/Lembaga yang
terkait seperti Dekopinwil/Dekopinda,Disnaker, serta Balai Pendidikan dan
latihan lainnya.
c. Program
pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak Dinas Koperasi dan UKM
serta instansi lainnya sudah cukup relevan, bahkan masih perlu diintensifkan,
terutama dari segi jangka waktu pelatihan masih perlu ditambah karena rata-rata
pesarta diklat masih belum menguasai sepenuhnya materi pelatihan tersebut,
sehingga dari pengamatan dilapangan menunjukan bahwa terdapat beberapa koperasi
yang tiak dapat melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sesuai dengan jangka
waktu yang ditetapkan dengan alasan masih kesulitan dalam penyusunan laporan
keuangan.
d. Kegiatan
diklat yang diikuti oleh sejunlah pengurus maupun pengelola koperasi di
Sulawesi Selatan secara umum memberikan dampak yang positif, hal ini dapat dilihat
dari kinerja yang telah dicapai oleh masing-masing koperasi ternyata mengalami
peningkatan setiap tahunnya, jika ditinjau dari segi jumlah asset dan jumlah
anggota yang dimiliki
e. Meskipun
demikian masih terdapat beberapa hambatan yang dihadapi oleh koperasi tersebut,
seperti kurangnya akses informasi untuk memperoleh peluang, pola kemitraan yang
masih rendah, dan keterbatasan modal kerja yang melakukan ekspansi, sehingga
kemampuan untuk berkembang cukup lamban, disisi lain kebutuhan akan peningkatan
kesejahteraan bagi karyawan sangat mendesak dan pada akhirnya beberapa karyawan
koperasi yang sudah terlatih beralih ke koperasi lain yang menjanjikan
penghasilan yang lebih baik, atau bahkan ada yang justru bekerja diperusahaan
swasta.
f. Pelaksanaan
Otonomi Daerah (OTODA) ternyata ,membawa pengaruh cukup besar terhadap pembinaan
koperasi yang selama ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM , baik
ditingkat kota maupun Kabupaten di Sulawesi Selatan, Hal ini diakibatkan karena
terbatasnya anggaran pembinaan yang dialokasikan oleh pemerintah daerah,
sehingga intensitas kegiatan pembinaan yang dilakukan akan mengalami hambatan
dan akan berimplikasi pada menurunnya kinerja koperasi.
g. Tingkat
pendidikan masing-masing pengurus maupun pengelola koperasi diamati sudah cukup
baik, karena yang mendominasi adalah sarjana sebesar 58% , program magister
sebesar 6%, dan pendidikan menengah sebesar 36%. Hal ini menunjukan bahwa
kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki oleh koperasi tersebut sudah cukup
memadai.
Rekomendasi
Sebagaimana simpulan yang dikemukakan pada hasil
penelitian ini, maka diajukan bebrapa rekomendasi menjadi rujukan bagi pihak
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, utamanya dalam menyusun
rancangan program pendidikan dan pelatihan koperasi agar kegiatan tersebut
lebih relevan dengan kebutuhan pengurus dan pengelola koperasi, yaitu :
1. Hasil
pengamatan menunjukan bahwa pelatihan administrasi akuntansi dan pelaporan
keuangan masih menjadi perioritas utama untuk dilaksanakan khususnya bagi
koperasi yang bergerak simpan pinjam , baik yang bersifat sistem konvensional
maupun sistem bagi hasil (syariah). Sedangkan bagi koperasi yang bergerak disektor
rill selain pelatihan administrasi akuntansi juga diperlukan pelatihan
kewirausahaan dan penyusunan studi kelayakan usaha
2. Program
pendidikan dan pelatihan yang akan dilaksanakan kedepan, sedapat mungkin tetap
mempertimbangkan jangka waktu yang paling efisien dan efektif, karena beberapa
diklat yang pernah dilaksanakan dirasakan sangat singkat waktunya sehingga
materi yang disajikan tidak sepenuhnya dapat dikuasai.
3. Dalam
rangka peningkatan kinerja koperasi , maka diperlukan adanya pembinaan secara
berkesinambungandari pihak Dinas Koperasi & UKM di tingkat Provinsi, Kota,
maupun tingkat Kabupaten.
bisa minta tolong kasih link sumbernya ga ka?
BalasHapus