Review
IMPLEMENTASI
STRATEGI MELALUI PENYUSUNAN PROGRAM, PARTISIPASI ANGGARAN DAN PROSEDUR TERHADAP
KINERJA KOPERASI DI KOTA PALU
Oleh:
Husnah
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berpangkal pada fungsi
Koperasi, secara teori telah dilaksanakan tapi pada penerapannya menghadapi
beberapa kendala, salah satunya lemahnya control manejerial dari pihak-pihak
yang berwenang. Berdasarkan data yang di peroleh dari Depirindakop pada Bulan
Maret 2009, Koperasi yang aktif di kota Palu sejumlah 155 Koperasi. Setelah
dilakukan survey dan pengumpulan data, diputuskan hanya 61 Koperasi dijadikan
responden dengan alasan Koperasi yang aktif dan bersedia memberikan data.
Berdasarkan hasil perhitungan yang menggambarkan bahwa
variable penyusunan program tidak memiliki pengaruh terhadap pencapaian kinerja
koperasi di kota Palu. Hasil Pengamatan lapangan menggambarkan bahwa pada saat
menentukan kegiatan dalam penyusunan program, setiap lembaga tidak
mempertimbangkan skala perioritas kegiatan dan tidak melibatkan anggota dalam
merancang kegiatan dalam program, sehingga dalam pencapaian tujuannya tidak
tersosialisasi ke seluruh anggota dalam koperasi. Variabel kedua yaitu
partisipasi anggaran memiliki pengaruh terhadap pencapaian kinerja koperasi di
Kota Palu.
Dilihat dari hasil penelitian mengenai pengaruh penyusunan
program, partisipasi anggaran dan prosedur tergadap kinerja Koperasi di kota
Palu, memberikan implikasi manajerial bahwa variabel prosedur mempunyai
pengaruh yang paling dominan dari pada penyusunan program dan partisipasi anggaran.
Hal tersebut adalah masuk akal karena prosedur telah melalui tahap pelaksanaan
penyusun program dan partisipasi anggaran. Kemudian tanpa pelaksanaan dari
prosedur tidak akan berarti penyusunan program dan partisipasi anggaran.
Dilihat dari pengaruh langsung prosedur sangat dominan tapi tidak terlepas dari
kontribusi pengaruh tdak langsung penyusunan program dan partisipasi anggaran
sehingga akan mempengaruh total pengaruh
prosedur. Kenaikan pelaksanaan penyusunan program dan partisipasi anggaran akan
mempengaruhi kenaikan prosedur pelaksanaannya. Seperti pada teori dari Wheelen
& Hunger (2001:17) yang menyatakan bahwa untuk mewujudkan pencapaian
kinerja dilakukan implementasi strategi melalui tahapan program, anggaran dan
prosedur. Demikian pula dalam teori Anthony, Dearden & Bedford (1992:30)
menyatakan bahwa dalam system pengendalian manajemen melalui empat tahapan,
yaitu pemilihan program-program, penganggaran, operasi dan pengukur serta
pelaporan dan analisis. Pada tahap operasi dan pengukuran di indikasikan
sebagai prosedur sedangkan tahap pelaporan dan analisis adalah pencapaiaan
kinerja.Sehingga sebelum masuk pada tahap ketiga yaitu prosedur, maka melalui
tahap pemilihan program dan penyususnan anggaran. Hal yang perlu diperhatikan
dalam mempertahankan dan meningkatkan prosedur dengan melihat indicator dari
prosedur yang dilakukan oleh koperasi tersebut yaitu :
1. Kegiatan yang dilaksanakan
mengikuti urutan kerja yang telah ditentukan oleh masing-masing koperasi
mengacu pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan aturan dari Departemen Koperasi.
2. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan proses rangkaian
manajemen dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Selain pengaruh prosedur yang paling dominan
memberikan kontribusi pada kinerja koperasi di kota Palu, masih ada variabel
diluar penelitian yang dapat mempengaruhi kinerja koperasi. Dari hasil
wawancara dan asumsi penulis menyangkut variabel sumber daya manusia,
teknologi, distribusi pemasaran, komitmen organisasi dan kondisi ekonomi. Jika
hal tersebut dapat dipenuhi dimungkinkan kinerja akan optimum karena dapat
memenagkan persaingan di pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar